Smart City (Kota Cerdas)

Makalah ini ditulis sebagai bahan Sharing Opinion dalam acara Seminar: Economic Leadership for Regional Government Leader yang diselenggarakan Oleh Bank Indonesia Institute (24-26 Oktober 2018) di Jakarta.


PROGRAM SUKABUMI KE ARAH SMART CITY (KOTA CERDAS)
OLEH: H. ANDRI SETIAWAN HAMAMI, S.H., M.H.
WAKIL WALI KOTA SUKABUMI

PREFACE

Smart City adalah sebutan yang diberikan kepada kota yang menggabungkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk meningkatkan kualitas dan kinerja layanan perkotaan seperti energi, transportasi dan utilitas untuk mengurangi konsumsi sumber daya, pemborosan dan biaya keseluruhan. Tujuan menyeluruh dari Smart City adalah untuk meningkatkan kualitas hidup bagi warganya melalui teknologi cerdas.

SUKABUMI KE ARAH SMART CITY (KOTA CERDAS)

Upaya yang telah dan akan dikembangkan oleh Pemerintah Kota Sukabumi dalam mewujudkan Smart City (Kota Cerdas) dilakukan dengan menempuh beberapa hal, antara lain;

1. Penerapan berbagai teknologi digital dan elektronik ke kota dan komunitas. Inisiasi pendirian/pembangunan Sukabumi Creative Hub telah dilakukan melalui penyusunan master-plan Sukabumi Creative Hub dan Sukabumi Super.



Pembangunan ruang kreasi bagi warga dengan menyediakan studio foto/televisi, studio fashion, ruang ICT, art gallery, bioskop mini untuk pemutaran film karya anak bangsa, ruang belajar, kafetaria, radio komunitas anak muda, studio recording, perform stage, art library, 3D printer, laser cutting dan tempat kongkow terbuka selama 24 jam.



Sebuah aplikasi berbasis Android yang dibuat dalam memanfaatkan ICT untuk merespon keluhan, mendengarkan aspirasi, wadah komunikasi warga dengan pemerintah secara dua arah.

2. Internet of Things (IoT) yang mengkolaborasikan setiap program. Sukabumi KECE (Kelurahan Entreupreuneurship Center) merupakan kolaborasi antara kebijakan di Bidang Ekonomi dengan penggunaan internet.



Sukabumi KECE (KELURAHAN ENTREPRENEURSHIP CENTER) Pusat pendidikan, pelatihan, pendampingan, dan pengembangan kewirausahaan di level kelurahan. Diprioritaskan bagi warga kota usia produktif.



ANTI NGINJEM KA RENTENIR adalah Penyediaan jasa keuangan yang disalurkan pada seluruh warga sesuai dengan kebutuhannya. Sebagai upaya meningkatkan kesetiakawanan sosial juga menghindarkan warga dari jeratan lintah darat .

3. Penerapan TIK untuk meningkatkan kehidupan dan lingkungan kerja di wilayah tersebut. Sebagai Contoh, Bagian Hukum Pemerintah Kota Sukabumi telah membuat website resmi Jaringan Dokumen Informasi Hukum (http://jdih.sukabumikota.go.id) untuk mempublikasikan setiap produk hukum di Kota Sukabumi. Setiap OPD dan Dinas di Kota Sukabumi juga telah memiliki website resmi sebagai pusat pelayanan berita dan informasi.

4. Teritorialisasi praktik yang menyatukan orang-orang dan TIK untuk mendorong inovasi dan meningkatkan pengetahuan yang mereka tawarkan



Menjembatani seniman dengan pihak-pihak perusahaan agar karya-karyanya, bisa dipublikasikan, dikenali, dinikmati tidak sekedar bernilai estetis tetapi bisnis.



Pemerintah Kota Sukabumi mendorong terselenggaranya pendidikan yang berorientasi kepada penguasaan keahlian tertentu (vokasi) yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja dan usaha.

SUMBER DANA

Sumber dana untuk mewujudkan Kota Sukabumi sebagai Smart City bersumber dari: APBD Kota Sukabumi, APBD Provinsi Jawa Barat, dan Partisipasi Masyarakat.

KOMPONEN PENDUKUNG SMART CITY (KOTA CERDAS)

1. Sumber daya manusia
2. Hubungan sosial
3. Ekonomi
4. Pemerintahan
5. Lingkungan hidup
6. Mobilitas & transportasi
7. Perencanaan kota
8. Teknologi

INOVASI SMART CITY DI 100 HARI KERJA WALI KOTA DAN WAKIL WALI KOTA SUKABUMI 2018-2023

Tahun 2018 merupakan langkah awal Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sukabumi dalam 100 hari kerja. Arah dan kebijakan untuk menciptakan Kota Sukabumi sebagai Kota Cerdas telah ditempuh langkah-langkah inovatif dan benar-benar melibatkan seluruh pihak. Beberapa kegiatan yang telah dilakukan selama satu bulan ini antara lain:

1. Seminar Relasi Seni dan Budaya Menuju Sukabumi sebagai Kota Berperadaban
2. Dakwah Virtual. Merupakan upaya Pemerintah Kota Sukabumi dalam melakukan pembinaan kepada generasi Milenial atau generasi era Revolusi Industri 4.0.
3. Kabizza Fest. Rangkaian kegiatan yang menampilkan hasil inovasi generasi muda, pelaku usaha ekonomi kreatif, dan komunitas di Kota Sukabumi.


PENILAIAN EVALUASI TAHAP 1

Berdasarkan hasil penilaian evaluasi tahap pertama yang disampaikan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kota Sukabumi berada di urutan 22 dari 100 kota lainnya dengan bobot dimensi penilaian sebagai berikut:

1. Basline  2.67
2. Output  3.00
3. Outcome 3.16
4. Impact 2.81

Dari penilaian di atas, bobot rata-rata Smart City untuk Kota Sukabumi sebesar 2.94 dan Tingkat Improvement sebesar 0.32.






Download Makalah

Lokasi Kegiatan:

Informasi Lainnya

Tak ada informasi apa pun di sini.
Berlangganan