Program Membangun Kota Sukabumi



Sumber Foto: sukabumikota.go.id

Membangun sebuah kota seperti Kota Sukabumi bukan merupakan hal mudah, selain membutuhkan finansial juga memerlukan tenaga, pikiran, dan langkah-langkah strategis. Pembangunan harus bersifat holistik dan terintegrasi antara satu sektor dengan sektor lainnya.

Jika kita melihat dan mendalami Kota Sukabumi maka akan didapatkan hasil sebagai berikut ( Hasil tinjauan selama lima tahun terakhir):

Geografis

Kota Sukabumi merupakan kota kecil jika dibandingkan dengan tiga wilayah tetangganya terdiri dari 7 (tujuh) Kecamatan dan 33 (tiga puluh tiga) Kelurahan ditampilan dalam peta sebagai berikut:



Merujuk kepada situs resmi Pemerintah Kota Sukabumi;Sepanjang tahun 2013 keadaan iklim di Kota Sukabumi cenderung basah. Berdasarkan hasil pemantauan dari empat stasiun pemantau, tiga diantaranya yakni Stasiun Cimandiri, Ciaul dan Cisalada mencatat bahwa setiap bulan di Kota Sukabumi terjadi hujan dengan intensitas tertentu. Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Januari di Stasiun Cimandiri yakni sebanyak 461 mm3 dengan jumlah hari hujan 26 hari. Sedangkan berdasarkan pemantauan pada Stasiun Situmekar, tercatat bahwa bulan September tidak terjadi hujan.

Penduduk

Kota Sukabumi merupakan wilayah administratif tingkat II di propinsi Jawa Barat yang terdiri dari 7 kecamatan dan 33 kelurahan. Berdasarkan hasil proyeksi pertengahan tahun, jumlah penduduk kota Sukabumi  sebesar 311.822 jiwa dengan rincian: 158.175penduduk laki-laki (50,73%) dan 153,647 penduduk perempuan (49,27%).

Dengan luas wilayah sekitar 48 KM2, kepadatan penduduk di Kota Sukabumi sekitar 6.496 jiwa/km2. Kepadatan tertinggi berada di kecamatan Citamiang yang merupakan wilayah kecamatan tersempit dan berlokasi dekat dengan pusat perbelanjaan dan kepadatan penduduk terendah berada di kecamatan Lembursitu.

Sumber: BPS 2013

Pendidikan

Pendidikan di Kota Sukabumi menunjukan perkembangan yang cukup baik. Berdasarkan hasil sensus tahun 2013 diperoleh data sebagai berikut:


Sumber: BPS 2013



Program Unggulan


Penyelenggaraan Pendidikan


Permasalahan

Pendidikan merupakan program strategis yang telah dilakukan dan akan terus-menerus dikembangkan  di Kota Sukabumi karena merupakan hal salah satu yang tertuang di dalam RJPMD Pemerintah Kota Sukabumi.

Permasalahan yang ditemui di sektor pendidikan antara lain; integrasi antara pendidikan dasar, menengah, dan perguruan tinggi masih belum memperlihatkan hal yang utuh. Pembangunan gedung sekolah baru atau sekolah-sekolah tingkat menengah terutama SLTA masih belum merata di setiap kecamatan.

Permasalahan lainnya yang sering muncul di dalam sektor pendidikan:

Pertama, Pendidikan ternyata mengorbankan keutuhan, kurang seimbang antara belajar yang berpikir (kognitif) dan perilaku belajar yang merasa (afektif). Jadi unsur integrasi cenderung semakin hilang, yang terjadi adalah disintegrasi.

Masalah kedua adalah sistem pendidikan yang top-down (dari atas ke bawah) atau kalau menggunakan istilah Paulo Freire (seorang tokoh pendidik dari Amerika Latin) adalah pendidikan gaya bank. Sistem pendidikan ini sangat tidak membebaskan karena para peserta didik (murid) dianggap manusia-manusia yang tidak tahu apa-apa.

Yang ketiga, dari model pendidikan yang demikian maka manusia yang dihasilkan pendidikan ini hanya siap untuk memenuhi kebutuhan zaman dan bukannya bersikap kritis terhadap zamannya.


Metode Penyelesaian

Metode penyelesaian dengan mengedepankan keilmuan dan sikap instingktif.  Program pendidikan dan program lainnya  dapat diselesaikan dengan metode-metode sebagai berikut: a. Memahami masalah b. Mengumpulkan data c. Merumuskan hipotesis d. Menilai hipotesis e. Mengadakan eksperimen / menguji hipotesis f. Menyimpulkan.

Kegiatan yang Ditawarkan

  • Keigatan yang ditawarkan dalam program pendidikan antara lain: 
  • Pengembangan pendidikan sekolah tingkat dasar 
  • Pengembangan pendidikan luar sekolah (PLS) 
  • Pengembangan pendidikan sekolah tingkat menengah umum dan kejuruan 
  • Pengendalian dan peningkatan informasi perguruan tinggi 
  • Pengembangan perpustakaan.


Fasilitasi Pengembangan Koperasi, Usaha Kecil Dan Menengah



Permasalahan

Secara umum koperasi dan perusahaan kecil menengah di Kota Sukabumi saat ini memiliki kelemahan – kelemahan pada hal – hal berikut sehingga menimbulkan permasalahan dalam mengembangkan usahanya :
  • Penerapan sistem manajemen perusahaan yang kurang baik 
  • Kurangnya dalam membaca peluang pasar 
  • Penerapan strategi pemasaran yang kurang efektif 
  • Kurangnya modal kerja untuk menunjang strategi perusahaan 
  • Sistem produksi yang masih belum memenuhi standar 
  • Masyarakat belum mengenal secara utuh terhadap koperasi itu sendiri 
  • Perlu pembenahan manajemen dan proses keberpihakan yang lebih besar kepada koperasi dari pemerintah

Kegiatan yang Ditawarkan

  • Pengembangan produk pariwisata 
  • Pengembangan pasar pariwisata 
  • Pengembangan sarana dan pelayanan pariwisata 
  • Penataan, penguatan basis industri dan perdagangan 
  • Penataan, pengembangan produk industri dan perdagangan 
  • Pengembangan ekspor 
  • Peningkatan pelayanan penanaman modal dan usaha swasta lain 
  • Pemberdayaan asset daerah Pengembangan kewirausahaan


Perencanaan, Pemanfaatan, Dan Pengawasan Tata Ruang



Permasalahan

Melihat kecenderungan permasalahan tata ruang di Kota Sukabumi lebih disebabkan oleh beberapa persoalan diantaranya: a. penggunan laha b. kualitas ruang karena ekslusivitas permukiman c. kesenjangan pembangunan antar wilayah.


Kegiatan yang Ditawarkan
  • Pembangunan prasarana jaringan utilitas 
  • Penerangan jalan dan tempat umum 
  • Peningkatan sarana keindahan kota 
  • Peningkatan pelayanan air limbah 
  • Peningkatan layanan air bersih Pengendalian banjir 
  • Peningkatan drainase kota 
  • Pengembangan jaringan jalan dan jembatan 
  • Pengembangan sarana dan fasilitas perhubungan 
  • Pengembangan pelayanan angkutan umum 
  • Pengembangan perumahan Penataan lingkungan permukiman


Penyelenggaraan Ketertiban Umum Dan Ketentraman Masyarakat


Permasalahan

Permasalahan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat tidak terlepas dari beberapa dimensi yang saling mengikat antara lain;

Dimensi Ekonomi
Masih terdapat berbagai gangguan ekonomi baik ditinjau secara makro maupun mikro 

Dimensi Sosial
Adanya tindakan yang amat impulsif dan dangkal oleh masyarakat sehingga mudah melakukan sikap anarkis, gemar berkumpul, dan mudah terprovokasi. Hal tersebut mempunyai implikasi terhadap kebebasan yang tidak terkontrol sehingga mengancam kondusifitas dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. 

Dimensi Politis
Adanya friksi dalam institusi-institusi dan komunitas yang memiliki koneksi dengan komunitas lainnya terutama dilakukan oleh oknum-oknum komunitas motor yang mengedepankan kekerasan. 

Dimensi Keamanan
Muncul pula radikalisme dalam bentuk lain, misalnya dengan menggunakan atribut agama.


Kegiatan yang Ditawarkan

  • Pengembangan peraturan perundang-undangan daerah
  • Peningkatan kesadaran hukum
  • Peningkatan pelayanan dan penegakan hukum
  • Peningkatan ketentraman dan ketertiban
  • Peningkatan peran serta masyarakat dalam tramtibmas dan penanggulangan bencana
  • Pengembangan sarana dan prasarana tramtib dan penanggulangan bencana
  • Pemantapan integrasi bangsa dan HAM
  • Pengembangan hubungan antar lembaga kemasyarakatan

Pelayanan Administrasi Penanaman Modal


Permasalahan

Beberapa masalah yang ditemui dan telah menjadi hal klasik di dalam pelayanan administrasi penanaman modal antara lain: Rentang waktu keluarnya perizinan dengan registrasi Kota Sukabumi masih harus memikirkan bidang-bidang usaha baru yang dapat menarik pengusaha asing atau dari luar kota.

Kegiatan yang Ditawarkan

  • Pengembangan ekspor 
  • Peningkatan pelayanan penanaman modal dan usaha swasta lain 
  • Pemberdayaan asset daerah




Informasi Lainnya

Tak ada informasi apa pun di sini.
Berlangganan