Nasihat H. Oting Kepada H. Andri Setiawan Hamami
MESKIPUN berasal dari lingkungan keluarga
pengusaha di Sukabumi, namun hal itu tidak lantas
menjadikan seorang Andri Hamami muda dengan mudah dapat menduduki kursi empuk
di perusahaan keluarganya. H. Oting telah mengajarkan kepada Andri Hamami muda tentang arti penting perjuangan
dan kerja keras dalam kehidupan.
Sejak kecil, kakak beradik,
Marwan dan Andri tidak dibiasakan mendapatkan sesuatu dengan
mudah baik oleh kakeknya, H. Oting, juga oleh ayahnya H. Hamami Drajat. Tempaan dari sang kakek yang berlatar
belakang sebagai seorang pejuang di Sukabumi kepada Andri Hamami muda adalah pesan-pesan
kehidupan tentang pentingnya ikhtiar
dalam hidup, tidak berpangku tangan, tidak sekadar menikmati apa yang telah
diraih oleh kakek dan bapaknya.
H. Oting menanamkan sikap disiplin yang tegas, sama
halnya dengan pandangan bahwa kondisi nikmatnya alam kemerdekaan tidak
dihasilkan oleh orang-orang yang berpangku tangan, melainkan oleh mereka yang
telah berjuang keras, siap berjibaku melawan arus, dan tidak menunggu pemberian
dari orang lain.
Menurut cerita yang disampaikan
oleh H. Andri Hamami sendiri kepada penulis, sikap tegas kakeknya
sebagai seorang pejuang itu telah menjadi motor penggerak bagi dirinya untuk bejiwa besar, bahwa segala
sesuatu tidak serta-merta mudah diraih dengan cara meminta kepada kakek dan
orangtua yang telah meraih kesuksesan.
Saat duduk di bangku
SMA, Andri Hamami muda pernah berpikir, sekadar untuk
mendapatkan sepeda motor untuk digunakan sebagai kendaraan pulang-pergi ke
sekolah cukup dengan meminta kepada kakek atau bapaknya. Dugaan itu
terbantahkan oleh ucapan yang keluar dari kakek dan bapaknya sendiri: Jangan
seenaknya meminta sesuatu tanpa mau
berusaha, menabung, simpan uang jajan kamu untuk membeli apa saja yang kamu
inginkan.
H. Oting tidak
pernah memberikan sikap manja berlebihan kepada Andri Hamami muda atau kepada kakanya, Marwan
Hamami. Saat usaha yang dijalankan oleh bapaknya meraih kesuksesan, tidak serta-merta apa yang
dimiliki oleh keluarga diberikan kepada tiga orang bersaudara - Marwan, Andri, dan Yanti – begitu saja.
Pada tahun 1993,
Andri Hamami muda meminta kepada kakeknya, agar SPBU
Ottista (sekarang SPBU Jl. RH. Didi Sukardi waktu itu masih merupakan garasi
truck-tanki pengangkut minyak tanah) diberikan dan dikelola olehnya. Namun, di
luar dugaan, H. Oting membalas permintaan itu dengan sebuah senyuman dan
berkata: “ Gunakan uang tabunganmu selama kamu bekerja dan kamu dapat mendirikan
SPBU di tempat ini”.
SPBU Ottista tersebut
pada akhirnya dibangun dan dikelola oleh Andri Hamami muda bukan hasil pemberian dari orangtua atau
kakeknya nya meskipun hal itu dapat saja dilakukan.
Sebagai seorang
pengusaha muda baru, tentu saja Andri Hamami masih meraba-raba dan harus tetap mendapatkan
bimbingan baik dari kakek ataupun bapaknya dalam mengelola perusahaan. Setiap
pengusaha, siapapun dia, tentu memiliki sikap optimis agar perusahaan yang
dipimpinnya terus berkembang, medapatkan keuntungan, dan tetap bertahan di
tengah persaingan usaha yang semakin sengit dan kompleks.
“ Bagaimana caranya,
agar perusahaan yang saya kelola sekarang ini terus berkembang?” kalimat itu
yang ditanyakan oleh Andri Hamami muda kepada kakeknya. Tentu saja, jawaban yang
diinginkan oleh seorang pengusaha muda adalah: keuntungan dari perusahaan harus
terus dikembangkan, keuntungan harus dijadikan kembali modal untuk membuka
jenis usaha baru. Tapi, bukan jawaban seperti itu yang keluar dari kakeknya.
Andri Hamami dinasihati oleh H. Oting bahwa berkembangnya sebuah perusahaan
disebabkan oleh keberkahan dari usaha yang sedang dijalani, bukan hanya
ditentukan oleh keuntungan yang besar berupa uang saja. Untuk hal itu, jika
perusahaan (SPBU) ingin terus berkembang, kakeknya menyarankan agar keuntungan
perusahaan diinfakkan untuk membiayai pembangunan Mesjid Ibadurrahman, Babakan
Caringin. Amanat itu dijalankan oleh Andri Hamami, dari tahun 1994-1995, selama
dua tahun berturut-turut, keuntungan perusahaan disisihkan untuk membantu
pembangunan Mesjid Ibadurrahman.
Nasihat dan dorongan
dari H. Oting tersebut telah menjadi pemicu bagi Andri Hamami untuk terus melakukan hal yang bermanfaat bagi
masyarakat sekitar. Diakui olehnya: perkembangan perusahaan
yang signifikan selama ini, tidak terlepas dari apa yang beliau lakukan selalu
mengikuti nasihat dari H. Oting. Keberkahan inilah yang menjadikan Andri
Hamami –saat ini- tampil sebagai seorang pengusaha muda sukses di Sukabumi.